Berita Info Togel Online, Cerita Panas Dewasa Terbaru

Kumpulan agen judi togel online terpercaya

Vipaduq

Breaking

Togel Online Togel Online

Jumat, 29 November 2019

Tante Ku Yang Binal Mengadakan Pesta Seks Dirumah




Aku Boby, berusia 23 tahun. Ini cerita tentang pengalamanku. Pertama-tama aku mau cerita soal diriku.

Aku saat ini kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Di Jakarta aku tinggal dengan tanteku. Tanteku orangnya tetap muda, umurnya hanyaselisih 3 tahun denganku. Itulah tentang diriku, dan selanjutnyasilakan ikuti pengalamanku ini.



Saat itu aku baru saja pulang kuliah, langsung saja kumasuk kekamar. Ketika baru hingga di depan pintu kamar, samar-samar kudengartante sedang bicara dengan kawannya di telpon. Aku orangnya terbukti sukajahil, kucoba menguping dari balik pintu yang terbukti sedikit terbuka.

Tante Yang Gilak Ngentot

Kudengar tante mau mengadakan pesta seks di rumah ini pada hari Sabtu. Aku gembira sekali mendengarnya. Untuk memastikan kabar itu, langsungsaja aku masuk ke kamar tante. Seusai berakhir telpon, tante kaget menontonku telah masuk ke kamarnya.

“Lho Bob, Kalian udah pulang rupanya. Kalian ada butuh ama Tante, ya..?” katanya.

Aku langsung saja to the point, “Tante, Boby mau nanya.., boleh khan..?” kataku.

“Boleh aja keponakanku sayang, Kalian mau nanya apa..?” sambungnya sambil menyubit pipiku.

“Tapi sebelumnya Boby minta maaf Tante, soalnya Boby tadi nggak sengaja nguping pembicaraan Tante di telpon.”

“Aduhh.. Kalian nakal ya Bob, awas kelak Aku bilangin ama Mami Kamulho. Tapi.. Oke dech nggak apa-apa. Terus apa yang mau Kalian tanyakan,ayo bilang..!” katanya agak jengkel.

“Boby tadi dengar Tante ama kawan Tante mau ngadain pesta seks disini, benar itu Tante..?” kataku pelan.

“Idihh.. jorok ach Kamu. Masak Tante mau ngadain pesta seks disini, itu nggak benar Bob.”

“Tapi tadi Boby dengar sendiri Tante bicara ama kawan Tante, pleasedonk Tante, jangan bohongin Boby . Kelak Boby bilangin ama Om kalau Tante mau ngadain pesta disini.” kataku agak mengancam.

“Apaa..! Aduhh.., Bob, please jangan bilang ama Om Kamu. Iya dech Tante ngaku.” katanya agak memohon.

“Nah, khan ketahuan Tante bohongin Boby .” kataku bahagia.

“Terus Kalian mau apa kalau Tante ngadain pesta..?” katanya penasaran.

“Gini Tante, anuu.., anuu.., Boby .., pengen.. anuu..”

“Anu apa sih Bob..? Ngomong donk terus terang..!” katanya tambah penasaran.

“Boleh nggak, Boby ikutan pestanya Tante..?”

Aduh tante melotot lagi sambil mengatakan, “Udah, ah, Kalian ini kayak orang tidak lebih kerjaan aja.”

Terus kurayu lagi, “Yaa.. Tante.. ya.. please..!”

“Tapi ini khan untuk orang dewasa lagi, Kalian ngaco dech. Lagian khan Kalian tetap kecil.” katanya agak kesal.

“Tapi Tante, Boby khan udah gede, masak nggak boleh ikut. Kalau nggak percaya, Tante boleh lihat punya Boby ..!”

Lalu kulepaskan celana dan CD-ku. Lalu terkesanlah batang kemaluanku yang lumayan besar, kira-kira panjangnya 17 cm dengan diameter 10 cm.

Tante kaget sekali menonton ulahku lalu, “Wowww.., Boby sayang..,punya Kalian besar dan panjang sekali. Punya Kalian lebih besar dari Om Kamu. Hhhmm.., boleh nggak Tante pegang kepala yang besar itu Sayang..?” katanya dengan genit.

“Tante boleh ngobok-ngobok kontolku, tapi Tante wajib ngijinin Boby ikut pesta nanti..!” kataku agak mengancam.

“Ya dech, Boby kelak boleh ikut. Tapi Tante mau nanya ama kamu, Boby udah sempat ngeseks belom..?” tanyanya.

Lalu kukatakan saja kalau aku belum sempat meperbuat seks dengan cewek, tapi kalau raba sana, raba sini, cium sana, cium sini sih aku pernah meperbuatnya.

“Mau nggak Tante ajarin..?” katanya dengan genit.

Aku hanya terdiam. Lalu tiba-tiba tante meletakkan tangannya di pahaku. Aku begitu terkejut.

“Kenapa Kalian terkejut..? Tante hanya memegang paha Kalian aja kok..!”

Kemudian tante mengambil tanganku, lalu dirinya mulai menciumi tanganku. Aku merasakan barangku mulai bangun.

Tanteku mulai menciumi leherku, kemudian bibirku dilumat juga. Diamasukkan lidahnya ke dalam mulutku, tanpa kusadari aku mengulumlidahnya. Nafasnya mulai tidak beraturan kudengar.



Sementara kami asyik berciuman, tangannya mulai meraba-raba batang kemaluanku. Diam di remas-remas pelan. Aku pun jadi mulai berani. Kumasuki tanganku kedalam bajunya untuk meraba payudaranya. Kumasukkan tanganku ke dalambra-nya, terus kuremas-remas.

“Aaahh..” dirinya mulai mendesah.

Tidak lama aku disuruh duduk di tepi ranjang, sementara tante melepaskan bajunya step-by-step.Mataku tidak berkedip sedetik pun. Aku tidak mau melepaskan pemandangan yang indah itu dari mataku.

Kelihatan bra-nya yang berwarna hitam transparan, jadi payudaranya yang putih dengan putingnya yang merah kecoklatan samar terkesan. CD-nya nyatanya berwarna hitam transparan berenda. Kulihat belahan vaginanya yang tidak ada bulunya itu.

Lalu dia melepaskan bra-nya, payudaranya yang lumayan besar itu semacam loncat keluar dan mulai berayun-ayun, membikinku tambah tegang saja. Kemudiandia melepaskan CD-nya. Kelihatan vaginanya begitu luar biasa, agak kecoklatan warnanya. Lalu tante jalan menghampiriku yang duduk di tepiranjang.

“Tante buka baju Kalian yaa.., Bob..?” katanya genit.

Aku hanya mengangguk. Seusai aku telanjang total, tante langsungjongkok di depanku dan menyuruhku membuka kaki lebar-lebar.

Batangkejantananku yang telah tegang itu tepat di depan wajahnya. Lalu diamulai menjilati kakiku mulai dari jempol kakiku dan yang lainnya. Dianaik ke betisku yang berbulu lebat, persis hutan di Kalimantan.

Kemudian dirinya naik lagi ke pahaku, dielusnya dan dijilatinya, seusaiitu dirinya berpindah ke celah anusku yang juga dicium dan dijilatinya.Tidak hanya itu, nyatanya dirinya memasukkan jari tengahnya ke celah anusku. Ohh.., nikmatnya. Lalu dirinya mulai mengelus-elus batang kejantananku dan tangan satunya memijat-mijat my twins egg-ku.

“Aaahh..!” aku mengerang kenikmatan.

Kemudian dirinya memasukkan batang kejantananku ke mulutnya, dirinya hisap penisku, terus diemut-emutnya senjata kejantananku. Dirinya gerakkan kepalanya naik-turun dengan batang ke jantananku tetap di dalam mulutnya. Terasa penis saya menyentuh tenggorokannya dan tetap terusdia tekan. Tetap dirinya tekan terus hingga bibirnya menyentuh badanku.

Semua batang penisku ditelan oleh tanteku, lidahnya menjilat tahap bawah penisku dan bibirnya dibesar-kecilkan, suatu  rasa yang tidak pernah ku bayangkan. Penisku kemudian dikeluar-masukkan, tapi tetap masuk seluruhnya ke tenggorokannya.

Seusai berbagai lama dihisap dan dikeluar-masukkan, terasa batang penisku telah mau mengeluarkan cairan. Sambil memeras biji kemaluanku dan tangan yang satu lagi dimasukkannya ke dalam celah pantatku, kubilang sama tante, “Tante..,Aku mau keluar, ohh..!”

Dia keluarkan penisku dan bilang, “Go on come in My mouth. I want to taste and drink your cum, Boby . Hhhmm..”

Penisku dimasukkan lagi, dan kini dirinya memasukkan dengan lebih dalam dan dihisap lebih keras lagi. Seusai berbagai kali keluar masuk,kukeluarkan spermaku di dalam mulut tante, dan langsung ke dalam tenggorokannya. Terasa tengorokannya mengecil dan jari di celah pantatku lebih ditekan ke dalam lagi hingga semuanya masuk. Akusangatlah merasakan nikmat yang susah dikatakan.

Perlahan-lahan dirinya mengeluarkan batang penisku sambil mengatakan,”Punya Kalian enak Bob.., Tante suka,” katanya, “Sekarang giliran Kamuyaahh..!” pintanya.

Kemudian dirinya berbaring di tempat tidur dan kakinya dikangkanginyalebar-lebar. Tante menyuruhku menjilat vaginanya yang kelihatan telahbasah. Baru pertama kali itu kulihat vagina dengan cara langsung. Denganagak ragu-ragu, kupegang bibir vaginanya. tante.

“Jangan malu-malu..!” katanya.

Kugosok-gosok tanganku di bibir kemaluannya itu. Mmmhh.., dirinya mulai mengerang. Lama-lama klitorisnya mulai mengeras dan menebal.

“Kamu jilat dong..!” pintanya.

Kemudian aku menunduk dan mulai menjilati liang senggamanya yang telah merah itu.

“Mmmhh.., enak juga..” kupikir.

Aku terus bersemangat menjilati vagina tanteku sendiri. Sedang asyik-asyiknya aku menjilati liang senggama, tiba-tiba badan tantekumengejang.

Desahannya terus keras, “Aaahh.., aahh..!”

Lalu muncratlah air maninya dari celah senggama nya tidak sedikit sekali.Langsung saja kutelan habis cairan itu. Mmmhh.., enak juga rasanya. Kemudian dirinya bilang, “Ohh.., God.. bener-bener luar biasa Kalian Bob.. lemes Tante.. nggak kuat lagi dech untuk berdiri.., ohh..!”

Lalu dengan perlahan kutarik kedua kakinya ke tepi ranjang, kubukapahanya lebar-lebar dan kujatuhkan kakinya ke lantai. Vaginanya kini telah terbuka agak lebar. Nampak nya dirinya tetap terbayang-bayang atas momen tadi dan belum sadar atas apa yang ku perbuat sekarang padanya. Begitu tante sadar, batang kejantanan ku telah menempel dibibir kemaluannya.

“Tante, Boby udah nggak tahan nich..!” kataku memohon.

Dia mengangguk lemas, lalu, “Ohh..!” dirinya hanya dapat menjerit tertahan.

Lalu selanjutnya aku tidak tahu bagaimana tutorial memasukkan penisku kedalam liang senggamanya. Celahnya agak kecil dan rapat. Tiba-tibakurasakan tangan tante memegang batang kejantananku dan membimbingsenjataku ke liang kenikmatannya. tante.

“Tekan disini Bob..! Pelan-pelan yaa.., punya Kalian gede buanget sih..!” katanya sambil tersenyum.
Lalu dengan perlahan dirinya menolongku memasukkan penisku ke dalam celah kemaluannya.

Belum hingga setengah tahap yang masuk, dirinya telahmenjerit kesakitan.

“Aaa.., sakit.. oohh.., pelan-pelan Bob, aduhh..!” tangan kirinyamasih menggenggam batang kemaluanku, menahan laju masuknya supaya tidak terlalu keras.

Sementara tangan kanannya meremas-remas rambutku. Aku merasakanbatang kejantananku diurut-urut di dalam liang kenikmatannya. Akuberusaha untuk memasukkan lebih dalam lagi, tapi tangan tante membikinpenisku susah untuk memasukkan lebih dalam lagi.

Aku luar biasa tangannya dari penisku, lalu kupegang erat-eratpinggulnya. Kemudian kudorong batang kejantananku masuk sedikit lagi.

“Aduhh.., sakitt.., ohh.. sshh.. aacchh..” kembali tante mengerang dan meronta.

Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa, tidak sabar lagikupegang erat-erat pinggulnya supaya dirinya berhenti meronta, lalukudorong sekuatnya batang kemaluanku ke dalam lagi. Kembali tantemenjerit dan meronta dengan buasnya.

Aku berhenti sejenak, menantikan dirinya tenang dulu lalu, “Lho kokberhenti, ayo goyang lagi donk Bob..,” dirinya telah dapat tersenyumsekarang.

Lalu aku menggoyang batang kejantananku keluar masuk di dalamliang kenikmatannya. Tante terus membimbingku dengan menggerakkanpinggulnya seirama dengan goyanganku. tante.

Lama juga kami bersi kukuh di posisi semacam itu. Kulihat dirinya hanyamendesis, sambil memejamkan mata. Tiba-tiba kurasakan bibir kemaluannya menjepit batang kejantananku dengan sangat kuat, tubuh tante mulai menggelinjang, nafasnya mulai tidak karuan dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.

“Ohh.., ohh.., Tante udah mo keluar nich.., sshh.. aahh..”goyangan pinggulnya kini telah tidak beraturan, “Kamu tetap lamanggak, Bob..? Kami keluarin bareng-bareng aja yuk.. aahh..!”
Tidak menjawab, aku terus mempercepat goyanganku.

“Aaahh.., Tante keluar Bob..! Ohh ennaakk..!” dirinya mengelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku.

Aku terus bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku juga bakal keluar tidak lama lagi.

Dan akhirnya, “Ahh.., sshh.. ohh..!” kusemprotkan cairanku ke dalam liang kewanitaannya.

Lalu kucabut batang kejantananku dan terduduk di lantai.

“Kamu hebat..! Telah lama Tante nggak sempat klimaks.., oohh..!” katanya girang.

“Ohh.., Boby cape.., Tante!” kataku sambil tersenyum kelelahan.

Kami tidak lama kemudian tertidur dalam posisi kaki tante melingkardi pinggangku sambil memeluk dan berciuman. Aku telah tidak ingat jamberapa kami tertidur. Yang kutahu, ada yang membersihkan penisku denganlap basah tapi hangat. Nyatanya tante yang membersihkan batang kejantananku dan dirinya telah terkesan bersih lagi.

Seusai berakhirmembersihkan penisku, dirinya langsung menjilatinya lagi. Dengan tetapsemangat, batang kejantananku dihisap dan dimasukkan ke dalam mulutnya.Yang ini terasa lebih dalam dan lebih enak, mungkin posisi mulut lebihtepat dibandingkan waktu aku berdiri. tante.

Dengan cepat batang keperkasaanku menjadi keras lagi dan dirinya bilang, “Bob, kini Kalian kerjain Tante dari belakang ya..!”

Dia kemudian membelakangiku, pantat dan vaginanya terkesanmerekah dan basah, tapi bekas-bekas spermaku telah tidak ada. Sebelumkumasukkan batang kejantananku, kujilat dulu bibir vaginanya dan celah pantatnya. Tercium aroma sabun di kedua celahnya dan sangat bersih.Cairan dari liang senggamanya mulai membasahi bibir kemaluannya,ditambah dengan ludahku.

Di ujung kemaluanku terkesan cairan menetesdari celah kepala kejantananku. Kuarahkan batang kemaluanku ke celah vaginanya dan menekan ke dalam dengan pelan-pelan sambil merasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari batang kejantananku dan vaginanya, dan lumayan lama aku memompanya dengan posisiini.

Tante kemudian berdiri dan bersandar ke dinding di atas tempattidur sambil membuka pahanya lebar-lebar. Satu dari kakinya diangkat keatas. Dari bawah, kemaluannya terkesan sangat merah dan basah.

“Ayo masukin lagi sekarang, Bob..!” pintanya tidak sabar.

Aku dengan bahagia hati berdiri dan memasukkan batang kejantanankuke liang senggamanya. Dengan posisi ini, kumasuk-keluarkan batang kejantananku. Setiap kali aku mendorong batang penisku ke liangsenggamanya, badan tante membentur dinding.

Sambil memelukku dan sambil berciuman, dirinya bilang, “Bob, Tante mo keluar nich..!”

Kemudian kurasakan celah senggamanya diperkecil dan memijat batang keperkasaanku dan bersamaan kami keluar dan orgasme. Aku tetap dapatjuga keluar, mesikipun tadi telah keluar dua kali. Dan yang hari inisama enaknya.

Kami terus rebahan di kasur sambil berpelukan. Kepala tante didadaku dan tangannya memainkan penisku yang tetap basah oleh sperma dancairan vaginanya. Dengan nakal tante menaruh jari-jarinya ke wajah  kudan mengusap ke seluruh wajahku. Aroma sperma dan vaginanya menempel diwajahku. tante.

Dia tertawa waktu aku pura-pura mau muntah. Untuk membalasnya, kuraba-raba vaginanya yang tetap tidak sedikit sisa spermaku dan seluruh telapak tanganku basah oleh sperma dan cairan dia. Pelan-pelan kutaruhdi wajahnya, dan wajahnya kuolesi dengan cairan itu. Dirinya tidak mengeluhtapi justru jari-jariku dijilat satu persatu.

Seusai jari dan tanganku bersih, dirinya mulai menjilati wajahku, semua bekas sperma dan cairannya dibersihkan dengan lidahnya.

Berakhir dengan kerjaannya, dirinya bilang, “Bob, kini giliran Kalian yaahh..!”

Wow, tidak disangka aku wajib menjilat spermaku sendiri. Sebabtidak punya opsi, aku mulai menjilati cairan di wajahnya, dimulaidari bibirnya sambil kukulum keras-keras. Nafas tante terasa naik lagidan tangannya mulai memainkan batang kejantananku. Tidak disangka kalauaku dapat juga membersihkan wajahnya dan menjilat spermaku sendiri. tante.

Tanganku diarahkan ke liang senggamanya dan digosok-gosokkan keklit-nya. Kami saling memegang kira-kira 30 menit. Terus kami berdua mandi untuk membersihkan badan kami. TAMAT












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.