Tante Ku Yang Menggairahkan
tante yang dituangkan di sini merupakan kisah nyata pengen ngentot yang terjadi antara aku serta tante Mia yang telah menjanda selagi lima tahun, ketika aku tetap berumur 16 tahun serta aku memiliki seorang tante bernama Mia yang umurnya waktu itu 36 tahun.
Tante Mia merupakan adik dari Mamaku. Perkawinan dirinya dengan almarhum suaminya tak di karunia anak. Tante Mia sendiri melanjutkan usaha peninggalan dari almarhum suaminya. Dirinya tinggal di salah satu perumahan yang tak jauh dari rumahku. Dirinya tinggal dengan seorang pembantunya, Mbak Sumi. Tante Mia ini orangnya menurutku seksi sekali.
Payudaranya besar bulat dengan ukuran 36C, sedangkan tingginya kurang lebih 165 cm dengan kaki langsing semacam peragawati serta perutnya rata soalnya dirinya belum punya anak. Faktor ini membikinku tak jarang ke rumahnya serta betah berlama-lama kalau sedang ada waktu.
Serta sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan tante Mia yang seksi ini serta dirinya itu orangnya baik benar dan tak sombong mau bercerita denganku.
Aku berupaya menemaninya serta sekalian ingin menonton tubuhnya yang seksi. Setiap kali aku menonton tubuhnya yang seksi, aku rutin terangsang serta aku lampiaskan dengan onani sambil membayangkan tubuhnya.
Kadangkala muncul pikiran kotor tante ku ingin bersetubuh dengannya tapi aku tak berani berbuat macam-macam kepada dia, aku takut kelak dirinya bakal marah serta mengabarkan ke orang tuaku. Hari demi hari keinginanku untuk dapat memperoleh tante Mia terus kuat saja.
Kadang-kadang kupergoki tante Mia saat nabis mandi, dirinya hanya menggunakan lilitan handuk saja. Menontonnya jantungku deg-degan rasanya, ingin segera membuka handuknya serta melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang-kadang juga dirinya tak jarang terbuktigilku ke kamarnya untuk mengancingkan bh-nya dari belakang.

Sangatlah memancing gairah tante ku. Hingga pada hari itu cocoknya malam minggu, aku sedang malas keluar bersama kawan-kawan serta aku pun berangkat ke rumah Tante Mia. Sesampai di rumahnya, tante Mia baru bakal bersiap makan serta sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah.
Kami pun saling bercerita, tiba-tiba hujan turun deras sekali serta Tante Mia memintaku menginap saja di rumahnya malam ini serta memintaku memkabarhu orang tuaku bahwa aku bakal menginap di rumahnya berhubung hujan deras sekali. “Lan, tante mau tidur dulu ya, udah ngantuk, kalian udah ngantuk belum?”, katanya sambil menguap.
“Belum tante”, jawabku.
“Oh ya tante, Rio boleh pakai komputernya nggak, mau cek email bentar”, tanyaku. “Boleh, pakai aja” jawabnya lalu dirinya menuju ke kamarnya.
Lalu aku menggunakan komputer dan di ruang kerjanya serta mengakses website 77.104.158.154. Serta terus terang tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang telah tegang sambil menonton foto tante bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku hingga tegang sekali berkapasitas kurang lebih 15 cm sebab aku telah terangsang sekali.
Tanpa kusadari, tahu-tahu tante Mia masuk menyelonong begitu saja tanpa mengetuk pintu. Saking kagetnya aku tak sempat lagi menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Mia sempat terbelalak menonton batang kemaluanku yang sedang tegang hingga langsung saja dirinya bertanya sambil tersenyum manis.
“Hayyoo lagi ngapain kamu, Lan?” tanyanya. “Aah, nggak apa-apa tante lagi cek email” jawabku sekenanya. Tapi tante Mia semacamnya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
“Ada apa sih tante?” tanyaku. “Aah nggak, tante cuma pengen ajak kalian temenin tante nonton di kamar” jawabnya.
“Oh ya telah, kelak saya nyusul ya tante” jawabku.
“Tapi jangan lama-lama yah” kata Tante Mia lagi. Seusai itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak menuju ke kamar tante kesepian serta menemani tante Mia nonton film horor yang kebetulan juga tak sedikit mengumbar adegan-adegan syur tante.
Menonton film itu langsung saja aku menjadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi. Malah Tante Mia telah menggunakan baju tidur yang tipis serta gilanya dirinya tak menggunakan bra sebab aku dapat menonton puting susunya yang agak mancung ke depan.
Tante Mia Telah Terangsang
Gairah tanteku memuncak menonton pemandangan semacam itu, tapi apa boleh buat aku tak berani berbuat macam-macam. Batang kemaluanku terus tegang saja jadi aku terpaksa bergerak-gerak sedikit guna membetulkan posisinya yang miring.
Menonton gerakan-gerakan itu tante Mia rupanya langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku. “Lagi ngapain sih kamu, Lan?” tanyanya sambil tersenyum. “Ah nggak apa-apa kok, tante” jawabku malu. Sementara itu tante Mia mendekatiku jadi jarak kita terus dekat di atas ranjang. “Kamu terangsang yah, Lan, lihat film ini?”
“Ah nggak tante, biasa aja” jawabku mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya. Tapi rupanya faktor ini tak dirasakan olehku saja, Tante kesepian Mia pun rupanya telah agak terangsang jadi dirinya mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.
“Menurut kalian tante seksi nggak, Lan?” tanyanya. “Wah seksi sekali tante” kataku. “Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan payudaranya jadi terkesan terus membesar.
“Wah seksi tante dong, abis bodynya tante keren sih” kataku.
“Ah masa sih?” tanyanya. “Iya benar tante, swear..” kataku. Jarak kita terus merapat sebab tante Mia terus mendekatkan tubuhnya padaku, lalu dirinya bertanya lagi padaku.. “Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama tante”.
“Mmaauu tante..” Ah, semacam ketiban durian runtuh, peluang ini tak pasti aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada tante Mia.“Wahh barang kalian cukup juga, Lan” katanya. “Ah tante kesepian dapat aja..
Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. Sampe saya gemes deh ngeliatnya..” kataku. “Ah nakal kalian yah, Lan” jawabnya sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku. “Waahh jangan dipegangin terus tante, ntar dapat tambah gede loh” kataku. “Ah yang benar nih?” tanyanya. “Iya tante.. Ehh.. Ehh aku boleh pegang itu nggak tante?” kataku sambil menunjuk ke arah payudaranya yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kalian mau” jawabnya. Wah peluang besar, tapi aku agak sedikit takut, takut dirinya marah tapi tangan si tante kini malah telah mengelus-elus kemaluanku jadi aku memberanikan diri untuk mengelus payudaranya.
“Ahh.. Arghh enak Lan.. Kalian nakal ya” kata tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku. “Loh kok dilepas sih Lan?” tanyanya. “Ah takut tante marah” kataku. “Oohh nggak lah, Lan.. Kemari deh”.Ayok Buka 77.104.158.154
Tanganku digenggam tante kesepian Mia, kemudian diletakkan kembali di payudaranya jadi aku pun terus berani meremas-remas payudaranya. “Aarrhh.. Sshh” rintihnya hingga terus membikinku penasaran.
Lalu aku pun mencoba mencium tante Mia, sungguh di luar dugaanku, Tante Mia menyambut ciumanku dengan beringas. Kita pun lalu berciuman dengan nafsu sekali sambil tanganku bergerilya di payudaranya yang sekal sekali itu. “Ahh kalian terbukti luar biasa Lan.. Terusin Lan.. Malam ini kalian mesti memberbagi kepuasan sama tante yah.. Arhh.. Arrhh”.
“Tante, aku boleh buka baju tante nggak?” tanyaku. “Oohh silakan Lan”, sambutnya. Dengan cepat kubuka bajunya jadi payudaranya yang besar dengan puting yang kecoklatan telah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat payudaranya yang terbukti aku kagumi itu. “Arrgghh.. Arrgghh..” lagi-lagi tante mengerang-erang keenakan.
“Teruuss.. Teerruuss Lan.. Ahh enak sekali..” Lama aku menjilati putingnya jadi tanpa kusadari batang kemaluanku juga telah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.
Lalu sekilas kulihat tangan Tante kesepian Mia sedang mengelus-elus tahap klitorisnya jadi tanganku pun kuarahkan ke arah tahap celananya untuk kulepaskan.
“Aahh buka saja Lan.. Ahh” Nafas Tante Mia terengah-engah menahan nafsu. Semacam kesetanan aku langsung membuka CD-nya serta lalu kuciumi. Kini Tante kesepian Mia telah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu.
Lalu dengan pelan-pelan kumasukkan jariku untuk menerobos liang kemaluannya yang telah basah itu. “Arrhh.. Sshh.. Enak Lan.. Enak sekali” jeritnya.
Seusai puas jariku bergerilya lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin serta mengkilap itu. Lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluannya dengan lidahku turun naik semacam mengecat saja.
Tante Mia terus kelabakan hingga dirinya menggoyangkan kepalanya ke kanan serta ke kiri sambil meremas payudaranya. “Aah.. Sshh tante udaahh nggaakk tahaann laaggii..
Tante udaahh maauu kkeeluuaarr.. Ohh”, dengan terus cepat kujilati klitorisnya serta jariku kucobloskan ke liang kemaluannya yang terus basah. Berbagai saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar semacamnya bakal orgasme.
Lalu kupercepat jilatanku serta tusukan jariku jadi dirinya merasa keenakkan sekali lalu dirinya menjerit.. “Oohh.. Aarrhh.
Tante udah keeluuaarr Lan.. Ahh” sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan serta lidahku tetap terus menjilati tahap bibir kemaluannya jadi cairan orgasmenya kujilati hingga habis. Kemudian tubuhnya tenang semacam lemas sekali.
“Wah nyatanya kalian luar biasa sekali, tante telah lama tak merasakan kepuasan ini loh..” ujarnya sambil mencium bibirku jadi cairan liang kemaluannya di bibirku ikut belepotan ke bibir Tante Mia.
Sementara itu batang kemaluanku yang tetap tegang di elus-elus oleh tante Mia serta aku pun tetap memilin-milin puting tante yang telah terus keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran tante.. Tante bakal buat kalian merasakan nikmatnya tubuh tante”.
Tangan tante Mia segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnnya batang kemaluanku dengan erat jadi agak terasa sakit tapi kudiamkan saja sebab terasa enak juga diremas-remas oleh tangan tante Mia.
Lalu aku juga tak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Rupanya tante Mia mulai terangsang kembali ketika tanganku meremas-remas payudaranya dengan sesekali kujilati putingnya yang telah tegang itu, seolah-olah semacam orang kelaparan, kukulum terus puting susunya jadi tante Mia menjadi terus blingsatan.
“Aahh kalian suka sekali sama dada tante yah, Lan?”
“Iya Tante abis tetek tante bentuknya sangat merangsang sih..
Terus besar tapi tetap tetap kencang..” “Aahh kalian terbukti pandai muji orang, Lan..” Sementara itu tangannya tetap terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya telah berwarna kemerahan namun tak dikocok hanya dielus-elus.
Lalu tante kesepian Mia mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku jadi aku pun mulai merasakan kenikmatan yang menarik hingga akhirnya Tante Mia berjongok di bawah ranjang dengan kepala mendekati batang kemaluanku.
Sedetik kemudian dirinya mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang telah mengeluarkan cairan bening pelumas serta merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya.
Aku sangatlah merasakan nikmatnya service yang diberbagi oleh Tante kesepian Mia. Lalu dirinya mulai membuka mulutnya serta lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap serta menjilati seluruh tahap batang kemaluanku jadi basah oleh ludahnya.
Selang berbagai menit seusai tante kesepian meperbuat hisapannya, aku mulai merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Mia kemudian kudorong perlahan jadi dirinya telentang di atas ranjang.
Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya jadi dirinya mengangkang cocok di depanku. “Aahh Lan, ayolah masukin batang kemaluan kalian ke tante yah..

Tante udah nggak sabar mau ngerasain memek tante disodok-sodok sama batangan kalian itu”. “Iiyaa tante” kataku. Lalu aku mulai mengajar batang kemaluanku ke arah celah kemaluannya tapi aku tak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan terlebih dulu ke bibir kemaluannya jadi tante kesepian Mia lagi-lagi menjerit keenakan..
“Aahh.. Aahh.. Ayolah Lan, jangan tanggung-tanggung masukiinn..” Lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku.
Uh, agak sempit rupanya celah kemaluannya jadi agak susah memasukkan batang kemaluanku yang telah tegang sekali itu.
“Aahh.. Sshh.. Oohh pelan-pelan Lan.. Teruss-teruuss..
Aahh” Aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam liang kemaluan Tante kesepian Mia jadi dirinya merasakan kenikmatan yang menarik ketika batang kemaluanku telah masuk semuanya.
Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar jadi pantat Tante Mia juga ikut-ikutan bergoyang. Rasanya nikmat sekali sebab goyangan pantat tante Mia menjadikan batang kemaluanku semacam dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu serta rasanya semacam sepotong ayam.
Sementara itu aku terus menjilati puting serta menjilati leher yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan Tante Mia mendekap pantatku keras-keras jadi kocokan yang kuberbagi terus cepat lagi.
“Oohh.. Sshh.. Lan.. Enak sekali.. Oohh.. Ohh..
” mendengar rintihannya aku terus bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini. “Aahh.. Cepat Lan, tante mau keluuaarr.. Aahh” Tubuh tante kesepian Mia kembali bergerak liar jadi pantatnya ikut-ikutan naik.
Rupanya dirinya kembali orgasme, dapat kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang sedang merojok-rojok liang kemaluannya.
“Aahh.. Sshh.. Sshh”, desahnya, lalu tubuhnya kembali tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya. “Wahh kalian terbukti hebaat Lan..
Tante sampe keok dua kali sedangkan kalian tetap tegar” “Iiyaa tante.. Bentar lagi juga Alan keluar nih..” ujarku sambil terus menyodok liang kemaluannya yang berdenyut-denyut itu. “Aahh enak sekali tante.. Aahh..”
“Terusin Lan.. Terus.. Aahh.. Sshh” erangan tante Mia membikinku terus kuat merojok-rojok batang kemaluanku dalam liang kemaluannya. “Aauuhh pelan-pelan Lan, aahh.. Sshh”
“Aduh tante bentar lagi aku udah mau keluar nih..” kataku. “Aahh.. Lan.. Keluarin di dalam aja yah.. Aahh.. Tante mau ngerasain.. Ahh.. Shh.. Mau rasain siraman hangat peju kamu..” “Iiyyaa.. Tante..”
Lalu aku membawa kaki kanan tante jadi posisi liang kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku. “Aahh.. Oohh.. Aahh.. Sshh.. Tante, Rio mau keluar nih.. Ahh” lalu aku memeluk tante Mia sambil meremas-remas payudaranya. Sementara itu, tante Mia memelukku kuat-kuat sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.
“Aahh tante juga mau keluar lagi aahh.. Sshh..” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya jadi kumpulan air maniku yang telah tertahan menyembur dengan dahsyat. Seerr.. Seerr.. Croott.. Croott.. “Aahh enak sekali tante.. Aahh.. Ahh..”
Selagi dua menitan aku tetap menggumuli tubuh Tante kesepian Mia untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante kesepian Mia menbelai-belai rambutku. “Ah kalian nyatanya seorang jagoan, Lan..” Seusai itu dirinya mencabut batang kemaluanku dari liang kemaluannya kemudian dimasukkan kembali ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya.
Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap olehnya. Serta kemudian kita berdua pun tidur saling berpelukan. Malam itu kita meperbuatnya hingga tiga kali. Seusai kejadian tante itu kita tak jarang meperbuat hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno.
Hubungan tante kita pun berlangsung selagi dua tahun serta akhirnya diketahui oleh orang tuaku. Sebab merasa malu, Tante Mia pun pindah ke Jakarta serta menjalankan usahanya di sana. Aku sangatlah sangat kehilangan Tante Mia serta semenjak kepindahannya, tante Mia tak sempat menghubungiku lagi......TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.