Berita Info Togel Online, Cerita Panas Dewasa Terbaru

Kumpulan agen judi togel online terpercaya

Vipaduq
Togel Online Togel Online

Rabu, 18 Desember 2019

Cerita Hot online seorang ABG terjerat pergaulan bebas


Cerita Hot online seorang ABG terjerat pergaulan leluasa – Saya terlahir dari keluarga berada, serta lumayan terhormat. Serta saya keturunan Indo, campuran dari beberapa suku bangsa (negara). Saya pun tumbuh layaknya gadis lain. Lincah, tidak sedikit kawan serta di sekolahan tergolong murid pintar.

Itu kata Bu Guru serta kawan-kawan. Tapi, dari kualitas yang ada di rapor dengan rata-rata delapan bisa jadi kata Guru serta kawan-kawan itu benar. Tetapi dalam perjalanan pendidikan sempat mengalami hambatan. Serta akhirnya bisa juga menyelesaikan pendidikan diploma (2) bidang sekretaris, yang sempat terseok-seok dikarenakan oleb pergaulanku yang telah tergolong kelewat batas.

Saya terbukti tergolong anak yang menganut pergaulan bebas. Cocoknya kelas dua SMA telah menjalin kasih dengan kawan sekolah. Serta hubungan kita hingga di luar batas. Melakukan faktor yang mestinya baru boleh dilakukan seusai ada ikatan resmi, nikah.

Itu terjadi sebab dalam keluargaku saya bungsu serta empat bersaudara tidak lebih mendapat didikan serta perhatian dari kedua orang tua. Kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Serta kita anak-anaknya dipercayakan terhadap pembantu. Ayah serta bunda seolah berkeharusan hanya menyiapkan uang untuk beberapa kebutuhan.

 Tapi dari sisi kasih sayang sama sekali tidak merasakan. Sebab ayah serta bunda pulang rata-rata telah larut malam. Untuk sekadar makan bersama alias kumpul keluarga saja boleh dikatakan hampir tidak pernah.

Akhirnya dalam pergaulan untuk menghapus stres serta rasa penat di dalam rumah, tidak jarang keluar jalan-jalan mencari hiburan nonton film ramai-ramai bersama kawan alias sekadar kongkow-kongkow hingga larut malam. Di dalam pergaulan ini saya mengetahui yang namanya obat-obatan serta mulai merokok. Semacamnya saat itu tidak ada beban serta rasa bersalah dengan keputusan yang saya ambil itu.

Cerita Hot Anak Yang Tidak lebih Belaian

Apalagi ketiga kakakku juga tidak ada yang bisa sebagai panutan. Semua bersikap cuek. Jadi yang kulakukan ya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang, apalagi masing-masing (kakak-kakakku) punya kesibukan sendiri-sendiri. Yang pertama Kak Intan, yang saat itu sedang kuliah asyik dengan kenasibannya sendiri bersama sang pacar satu kampus.

Kak Mira (kedua) kelakuannya juga tidak terlalu tidak sama dengan Kak Intan. Di samping kuliah juga terlalu asyik dengan pacarnya. Sementara Kak Ryan (ketiga) terbukti lebih liar dibanding kedua kakak perempuannya.

Hampir tiap hari pulang larut malam. Serta sekolahnya boleh dikatakan telah drop. Kerjanya hanya main, serta kalau siang tidur. Tiap hari minta uang terhadap ayah, apabila tidak diberi pindah minta ke ibu. Ada saja argumen untuk kebutuhan. Saya sendiri sebagai adik hingga berpikir mau jadi apa kelak Kak Ryan itu.

Pernah sebuahhari, saya merasa tidak lebih nikmat badan serta minta ijin pulang. Hingga di rumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar suara aneh, rintihan tapi disertai desahan. Yang sedianya pulang untuk istirahat, dengan adanya suara itu saya penasaran mencari tahu. Kondisi rumah, apabila siang terbukti sepi. Sebab semua kakakku serta aku pergi sekolah. Tinggallah pesuruh sendirian. Kadang kakak Intan terbukti kuliah siang. Semacam siang itu, Kak Intan kuliah siang.

Saya coba membuka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya barangkali sakit semacam saya serta butuh pertolongan. Tapi pintu dikunci. Suara itu makin jelas, serta semacamnya Kak Intan tidak sendirian. Nah saya mencoba mengintip lewat celah kunci. Degup jantungku bergetar keras serta kencang. Melihat adegan yang saya ketahui, walau tetap dalam khayalan dari membaca stensilan yang dipinjami kawan.

Cukup goyah lututku menyaksikan keasyikan kakakku yang tanpa pembalut tubuh bergelut dengan kawan prianya. Lakukanan yang sebelumnya hanya saya khayalkan, saat ini terpampang di depan mata disaapabilan oleh kakakku Intan.

Lumayan lama pergumulan itu berjalan. Dengan rasa tidak tahan tetapi kepinginnya terus nonton, saya masuk kamar serta rebahan. Suara kakaku serta kawan prianya terus menggoda. Akhirnya saya tidak lagi merasakan sakit, bahkan penyakit pusing itu lantas hilang begitu saja.

Suara desahan Kak Intan tidak kedengaran lagi, yang ada dialog mereka berdua. Serta mereka lantas pergi kuliah. Tidak tahu apabila saya pulang lebih awal serta telah menyaksikan lakukanan bejatnya.

Sayapun terus membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Tetapi terhadap Kak Intan saya bersikap biasa, seolah tidak tahu apa yang telah dilakukan dengan kekasihnya. Terhadap ayah serta bunda saya juga tidak bercerita, saya pikir apa pedulinya toh semacamnya kakak saya begitu menikmati terkesan serta tutorial bermain serta pagutannya saat itu.

Kakak Ku Yang Bercumbu Dengan Kawannya

Sejak kejadian itu, saya jadi tidak jarang bolos sekolah. Ingin mengulang melihat ‘pergulatan’ Kak Intan. Dengan tutorial mengendap-endap masuk rumah takut ketahuan terus menyelinap masuk kamar. Tetapi andalan untuk memperoleh tontotan hebat semacam siang kemarin sia-sia. Sebab teryata Kak Intan kuliah pagi.

Nah saat saya dalam kondisi antara tertidur, terdengar sayup-sayup suara dua orang sedang ngobrol di kamar sebelah, kamar Kak Mira (kakak kedua saya). Pikir saya mereka baru pulang kuliah. Kamar Kak Mira terbukti bersebelahan dengan saya. Kamar kita (cewek) bertiga berjejer, serta saya yang di tengah. Sementara kakak laki-laki saya, Ryan kamarnya di depan.

Kak Mira pulang kuliah mengajak kawan laki-laki ke rumah. Pertama dialog itu soal pelajaran. Tetapi lama-lama suara dialog itu hilang, berganti suara desahan. Saya kontan bangun serta mengendap-endap mencari celah kunci. Serta seusai di luar saya terkejut, sebab pintu Kak Mira tidak ditutup serta terbuka lumayan lebar. Saya sendiri jadi serba salah, takut ketahuan. Tapi suara musik di kamar Kak Mira membikin langkah serta gerakan saya tidak terdengar. Bahkan Kak Mira semacamnya tidak peduli dengan pintu yang tetap terbuka itu.

Seusai mendapat posisi yang aman, saya memantau dengan cermat gerakan demi gerakan yang dilakukan Kak Mira bersama kawannya. Terkesan mereka tetap mengenakan pakaian lengkap. Hanya saja rok Kak Mira mulai tersingkap, CD-nya terkesan.

Sementara Si pria tetap lengkap dengan t-shirt serta celana jeans. Tapi pagutan serta ciuman mereka berdua semacamnya mengangkat ke langkah yang makin seru. Masing-masing berlomba melucuti pakaian lawannya. Hingga akhirmya keduanya dalam kondisi telanjang.

Lumayan nanar serta gemetar juga saya menyaksikan adegan itu. Serta adegan semacam itu sempat saya saksikan lewat film BF bersama kawan-kawan usai sekolah, di rumah Linda (kawan sekelas). Serta kedua saat melihat Kak Intan sedang main dengan pacarnya. Tetapi saat nonton Kak Intan tidak lebih seru disamping lewat celah kunci, shownya telah setengah main.

Kali ini sungguh tidak sama, saya menyaksikan seluruh permainan dari awal. Sungguh mendebarkan, Kak Mira meraih batang penis pacarnya, kemudian mulai dikocok-kocok dengan perlahan. Terkesan batang penis pacar kakakku mulai tampak membesar serta memanjang, hingga akhirnya dengan mata kepalaku sendiri aku menyaksikan bagaimana batang penis yang tadinya layu saat ini telah berdiri dengan kerasnya serta sangat panjang, mengajak hasrat birahiku untuk turut merasakan kehangatan serta kedahsyatan penis pacar kakakku ini.

Dengan penuh birahi kakakku mulai mengulum batang penis dihadapannya, sementara tangannya tetap mengocok-ngocok tahap tengah kebawah batang penis, kulihat tubuh pacar kakakku berkelejat-kelejat serta dari mimik wajahnya seakan menahan serangan kenikmatan yang datang bertubi-tubi di daerah kurang lebih batang kepala penisnya.

Pergulatan Kak Mira serta kawannya terus seru, saling memagut, mendesah, memburu, serta akhirnya saya lihat mereka berdua berada dalam permainan seks yang menggairahkan saat kawan kakakku mulai memasukkan batang penisnya yang panjang kedalam vagina kakakku, kudengar kakakku mulai berteriak-teriak kecil dengan disertai desahan-desahan penuh birahi, kuakui terbukti kawan kakakku ini mempunyai stamina yang kuat mampu bermain dalam satu jam dalam beberapa posisi yang sempat kulihat dalam video seks kamasutra, kuhitung-hitung kakakku telah mengalami orgasme tiga kali dalam permainan tersebut, hingga pada akhirnya kulihat kawan kakakku menggenjot-genjotkan batang penisnya dengan cara cepat, serta.., tiba-tiba manarik batang penisnya dengan cepat dari vagina kakakku, serta beberapa detik kemudian kulihat semprotan sperma begitu tidak sedikitnya serta akhirnya kawan kakakku mulai terkulai lemas dengan mandi keringat. Tetapi posisi mereka tetap berpelukan.

Saya pun dengan lemas serta gemetar masuk kamar. Tetapi pada saat menyaksikan adegan  pergumulan itu tidak terasa tangan saya semacam dibimbing meraba serta menyentuh ‘barang’ terlarang milik saya.

Dengan tidak sadar tangan saya mengusap-usap diantara selangkangan. Serta saya memperoleh rasa kenikmatan. Semacamnya ada cairan yang keluar dari dalam, serta saya tidak tahu apa yang keluar itu. Yang ada rasa nikmat tiada tara saat itu.

Nah lakukanan itu (mengusap kemaluan) saya lakukan di saat sendirian di dalam kamar. Serta nyatanya saya mendapat kenikmatan yang sama semacam saat sedang nonton Kak Mira bercumbu. Bahkan lakukanan itu terus diulang-ulang.

Rasa penasaran pun makin menjadi-jadi, akhirnya saya ingin tahu bagaimana rasanya berhubungan. Sebuahsaat, sebenarnya tidak sengaja. Saya bermaksud pinjam catatan pelajaran terhadap pacar, yang tidak sempat saya ikuti sebab tidak masuk sekolah. Kebetulan buku itu ada di rumah. Maka saya diajak ke rumahnya mengambil buku itu.

Rumah pacar saya siang itu sepi. Kedua orang tuanya bekerja, sementara pacar saya anak satu-satunya. Yang ada di rumah hanya pembantu. Rumah itu lumayan besar serta sepi. Saya dipersilakan masuk, serta diajak ke kamarnya.

Seusai diambilkan minum, kita ngobrol. Pacar saya semacamnya telah berpengalaman dalam berpacaran. Terkesan serta saat ngobrol tangannya mulai aktif meraba daerah sekwilda (kurang lebih wilayah dada) milik saya. Tetapi anehnya saya menikmati, serta membiarkan tangan itu menelusuri daerah sensitif saya.

Teringat yang dilakukan pacar saya, semacam saat pacar Kak Mira melakukan faktor yang sama. Saya pun terlena dalam kenikmatan, semacam terbang diawang-awang. Serta akhirnya lakukanan yang tadinya hanya dalam angan, saat ini kunikmati sungguhan.

Kamipun telah dalam kondisi polos, suara mendesah bercampur degup kencang jantung ada di dalam tubuhku. Saya pun rebah ditindih. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kenikmatan. Serta akhirnya kita pun hingga batas ‘perburuan’, lemas, lunglai serta bermandikan keringat.

Untuk beberapa hari kita berpelukan, rasanya tidak ingin melepas, malah inginnya mengulang lagi. Serta lakukanan itu kita ulang setiap ada peluang. Hingga berakhir sekolah diploma. Kamipun sebelum melakukan hubungan tidak jarang memakai obat-obatan terlebih dulu. Serta nyatanya berakibat makin lebih nikmat dalam berhubungan. Hubungan kamipun lepas begitu saja, seusai pacar dengan argumen meneruskan sekolah, pergi ke luar negeri.

Bagi saya kepergian pacar saat itu tidak persoalan. Toh dalam benak saya tetap tidak sedikit pria lain yang antri untuk bisa kencan denganku. Mengingat serta merasakan pengalaman seks selagi ini, tidak sedikit laki-laki yang mencoba mendekati saya serta mengutarakan cinta.

Saya saja yang agak jual mahal. Nah saat baru berakhir sekolah (diploma), sementara lagi kosong pacar tidak ada, saya tidak sedikit tinggal di rumah. Kegiatan diisi dengan baca buku, serta baca apa saja. Paling kalau jenuh, ke rumah kawan ngobrol hingga malam, terus pulang langsung tidur.

Saat pulang pukul 24.00 WIB, serta pintu rumah terbukti hampir tidak sempat terkunci, saat buka pintu melalui depan kamar Kak Ryan terdengar suara agak aneh. Ada desahan suara tertahan, sementara ada pula suara cekikikan.

Saya yakin di kamar Kak Ryan ada dua orang. Kebetulan saat itu ayah sedang tugas ke luar kota, serta bunda ikut mendampinginya. Ruang depan terbukti telah gelap, tapi ruang Kak Ryan terang, jadi lumayan leluasa saya mencari tahu apa yang sedang dikerjakan kakakku.

Kebetulan Kak Ryan tidak sempat menutup jendela kamarnya yang terletak di dalam rumah. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Dalam benak saya, yang terjadi di dalam kamar sama dengan kejadian semacam Kak Intan serta Kak Mira saat itu, ‘pergumulan’.

Benar saja. Kakak saya serta kawan wanitanya setengab baya (35-an) tetapi tetap terkesan cantik serta seksi sedang bergumul tanpa sehelai pakaian. Kak Ryan terkesan begita asyik mencumbu, serta tidak henti-hentinya menciumi seluruh tahap lekuk-lekuk tubuh si wanita. Si wanita menggelinjang, tertawa cekikikan di antara desahan yang tertahan.

Cukup lama permainan mereka itu berjalan. Bahkan Si wanita semacamnya telah tidak tahan, menjerit-jerit kecil serta memohon terhadap Kak Ryan , “Please, please”, katanya. Kak Ryan semacamnya tidak peduli dengan kondisi wanita yang telah semacam cacing kepanasan.

Serta akhirnya, mereka berdua bergumul saling mendekap erat, berlomba mencapai gabungan. Berakhir telah. tapi saya tidak lantas beranjak dari posisi. Penasaran ingin tahu apa lagi yang bakal dilakukan. Posisi mereka telentang serta membiarkan tubuhnya terhampar tanpa pakaian. Tapi Si wanita, tetap menggelayut serta mencumbu. Kakak saya bersuara, “Bayar dulu”, katanya.

“Jangan khawatir”, jawab Si wanita. Serta Si wanita bangkit, berjalan gontai menuju kursi belajar Kak Ryan, di mana di situ terletak tasnya. Dari dalam tas wanita itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan, saya taksir kurang lebih satu juta.

Lantas uang itu dilemparkan terhadap Kak Ryan.

“Bagaimana”, kata wanita itu. “Thanks darling”, jawab Kak Ryan.

Dan wanita itu tidur rebahan di sebelah kakakku. Mereka ngobrol tapi tangan masing-masing aktif menjamah daerah sensitif lawan. Lama-lama mereka mulai terangsang lagi. Ronde kedua jelas tinggal nerusin. Tidak butuh capai-capai pemanasan.

Tapi saya melihat sebelum melakukan pertempuran’ mereka berdua semacamnya mengkonsumsi obat. Jadi permainan cerita seks mereka terkesan lebih seru serta panas. Serta sayapun lama-kelamaan tidak tahan, mundur serta masuk kamar. Tetapi mata ini tidak bisa terpejam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.