Berita Info Togel Online, Cerita Panas Dewasa Terbaru

Kumpulan agen judi togel online terpercaya

Vipaduq

Breaking

Togel Online Togel Online

Selasa, 12 November 2019

Aku Yang Hanyut Pada Rayuan Adik Suami Ku

Kenalkan namaku Mia. Saya sedang bimbang sekali saat ini. Saya tak tahu wajib berbuat apa. Sebabnya saya bakal mencoba menceritakan sedikit pengalaman nasib saya yang baru saya hadapi baru-baru ini.vip-aduq.xyz

Saya berumur 27 tahun. Saya telah berkeluarga dan telah mempunyai anak satu. Saya menikah dengan seorang pria bernama Niko. Niko adalah suami yang baik. Kita nasib berkecukupan. Niko adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir.


Sebab kesibukannya, dirinya tak jarang berangkat keluar kota. Dirinya kasihan terhadap saya yang tinggal sendiri dirumah bersama anak saya yang berumur 2 tahun. Sebabnya ia lantas mengundang adiknya yang termuda bernama Dodi yang berumur 23 tahun untuk tinggal bersama kami.

Dodi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kenasiban rumah tangga saya bahagia, hingga peristiwa  yang saya alami.

Selama kita menikah kenasiban seks kita menurut saya normal saja. Saya tak tahu apa yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot.

Terbukti di SMA saya mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Saya tak tahu apa yang dinamakan orgasme.

Saya terbukti menikmati seks. Saat kita melakukannya saya merasakan nikmat. Tetapi tak berjalan lama. Suami saya mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Saya Menang Di

Kemudian kita berbaring saja. Selagi ini saya sangka itulah seks. Bahkan hingga anak kita lahir dan saat ini usianya telah mencapai dua tahun. Dirinya seorang anak laki-laki yang lucu.

Di rumah kita tak mempunyai pembantu. Sebabnya saya yang membersihkan semua rumah dibantu oleh Dodi. Dodi adalah pria yang rajin.

Dengan cara fisik dirinya lebih ganteng dari suami saya. Sebuahketika saat saya membersihkan kamar Dodi, tak sengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Saya terkejut mengenal bahwa Dodi yang saya kira alim nyatanya menyenangi membaca majalah ‘begituan’.

Lebih terkejut lagi ketika saya membaca isinya. Di Penthouse ada tahap bernama Penthouse Letter yang isinya adalah cerita mengenai fantasi ataupun pengalaman  seseorang. Saya seorang tamatan perguruan tinggi juga yang mempunyai performa bahasa Inggris yang lumayan baik.vip-aduq.xyz

Saya tak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ tahap yang paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan faktor yang sama pada mereka.

Sejak saat itu, saya tak jarang dengan cara diam-diam masuk ke kamar Dodi untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.

Suatu ketika saat saya sibuk membaca majalah itu, tak saya sadari Dodi datang ke kamar. Ia kemudian menyapa saya. Saya malu setengah mati. Saya salting dibuatnya. Tapi Dodi tampak tenang saja. Ketika saya keluar dari kamar ia mengikuti saya.

Saya duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping saya. Ia memberbagi satu gelas terhadap saya. Saya heran, saya tak menyadari bahwa saya sangat haus saat itu.

Kemudian ia mengundang saya berkata mengenai seks. Saya malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia membahas bila ada yang tetap belum saya ketahui.

Tanpa disadari ia telah membikin saya merasa aneh. Excited saya rasa. Saat ini tangannya menjalari seluruh tubuh saya. Saya berusaha menolak. Saya mengatakan bahwa saya adalah istri yang setia. Ia
kemudian memberbagi argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tak setia bila melakukan coitus.

Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.
Ia kemudian mencium tahap kemaluan saya. Saya mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster saya, sementara tangan yang lain hebat lepas celana dalam saya. Ia lalu melakukan oral seks pada saya.

Saya tetap mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan saya. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan saya. Saya hanya bisa diam. Saya ingin meronta, tapi saya merasakan faktor yang sangat lain.

Tidak lama saya merasakan sesuatu yang belum sempat saya alamiah seumur nasib saya. Saya mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia tetap belum mau melepaskan saya.

Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat kondisi anak saya. Barulah ia melepaskan pegangannya. Saya berlari menemui anak saya dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu.

Ketika saya kembali dirinya hanya tersenyum. Saya tak tahu wajib bagaimana. Ingin saya menamparnya kalau mengingat bahwa sebetulnya ia memaksa saya pada awalnya. Tetapi niat itu saya urungkan. Toh ia tak memperkosa saya. Saya lalu duduk di sofa hari ini berusaha menjaga jarak. Lama saya berdiam diri.

Ia yang kemudian mengawali pembicaraan. Katanya bahwa saya adalah seorang wanita baru. Ya, saya terbukti merasakan bahwa saya seolah-olah wanita baru saat itu. Perasaan saya bahagia bila tak mengingat suami saya. vip-aduq.xyz

Ia katakan bahwa perasaan yang saya alamiah adalah orgasme. Saya baru menyadari alangkah saya telah sangat kehilangan peristiwa terindah disetiap peluang bersama suami saya.

Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga sebuahsaat suami saya berangkat keluar kota lagi dan anak saya sedang tidur. Saya akui saya mulai merasa bersalah sebab kini saya sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tak berbuat faktor yang lain.

Saya duduk di sofa dan menantikan dirinya keluar kamar. Tapi tampaknya dirinya sibuk belajar di kamar. Mungkin dirinya bakal menghadapi mid-test alias sepertinya. Saya lalu mencari akal supaya bisa berkata dengannya. Saya kemudian memutuskan untuk mendampingi minuman kedalam kamar.

Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Saya katakan supaya dirinya jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya.

Ketika saya permisi hendak keluar, ia mengatakan bahwa ia telah beres belajar dan terbukti hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengundang saya ngobrol. Saya duduk ditempat tidur lalu mulai berkata dengannya.

Tidak saya sadari mungkin sebab saya lelah seharian, saya sambil berkata lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan saya sambil bicara. Saat itu pikiran saya mulai melayang teringat kejadian kemarin hari yang lalu.

Melihat saya terdiam dirinya mulai menciumi tangan saya. Saat saya sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha saya, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan saya.

Oh, alangkah nikmatnya. Hari ini saya tak melawan sama sekali. Saya menutup mata dan menikmati peristiwa tersebut.

Nafas saya terus memburu saat saya merasakan bahwa saya mendekati klimaks. Tiba-tiba saya merasakan kepalanya terangkat. Saya membuka mata bimbang atas maksud tujuannya berhenti.

Mata saya terbelalak saat memandang ia telah tak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat saya menutup mata tadi.

Tidak tahu apa yang wajib dilakukan saya hanya menganga saja seperti orang bodoh. Saya lihat ia telah tegang. Oh, alangkah saya ingin semua beres nikmat seperti  minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan saya sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh saya.vip-aduq.xyz

Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster saya. Saya telanjang bulat saat ini kecuali bra saya. Tangan kirinya meremasi buah dada saya. Saya mengerang sakit. Tangan saya mendorong tangannya, saya katakan apa sih maunya. Dirinya hanya tersenyum.

Saya mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin sebab intuisinya mengatakan bahwa saya tak bakal melawan lagi, ia meminggirkan badannya.

Dengan cepat saya membuka kutang saya, lalu rebah kembali. Ia tersenyum setengah tertawa. Dengan sigap ia telah berada diatas tubuh saya kembali dan mulai mengisapi puting susu saya sementara tangan kanannya kembali memberi kenasiban diantara selangkangan saya dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan saya.

Selama kenasiban perkawinan saya dengan Niko, ia tak sempat melakukan hal-hal seperti ini saat kita melakukan hubungan. Seolah-olah seks itu adalah buka, mulai, keluar, beres. Saya merasakan diri saya bagaikan mutiara dihadapan Dodi.

Kemudian Dodi mulai mencium bibir saya. Saya balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh saya terasa panas sekarang. Kemudian saya rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan saya, saya bantu ia menemukannya. Ketika semua telah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kita dengan bersemangat.

Kedua tangannya tak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada saya. Saya hanya bisa memejamkan mata saya. Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan saya pada lehernya.

Saya membuka mata saya. Ia menatap mata saya dengan sejuta arti. Hari ini saya tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin sebab gemas melihat saya, bibirnya lantas kembali memagut.

Oh, saya merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan saya hebat tubuhnya supaya lebih merapat. Dirinya tampaknya mengerti kondisi saya saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan.

Ahh, saya mengerang pelan. Kemudian saya mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan saya merasakan kemaluan saya dipenuhi cairan hangat.

Sejak saat itu, saya dan dirinya rutin menantikan peluang dimana suami saya berangkat keluar kota untuk bisa mengulangi lakukanan terkutuk itu. Alangkah nafsu telah mengalahkan segalanya.

Setiap kali bakal bercinta, saya rutin memaksanya untuk melakukan oral seks terhadap saya. Tanpa itu, saya tak bisa nasib lagi. Saya benar-benar memerlukannya.

Dia juga sangat pengertian. Mesikipun dirinya sedang malas melakukan hubungan seks, dirinya tetap bersedia melakukan oral seks terhadap saya. Saya benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.

Ceritanya dulu suami saya Niko punya komputer. Kemudian oleh Dodi disarankan supaya berlangganan internet. Menurutnya juga bisa dipakai untuk berbisnis. Suami saya setuju saja. Sempat Dodi melihat saya memandangi Niko saat dirinya memakai internet, kemudian dirinya tanya terhadap saya, apa saya kepingin tahu.

Niko yang mendengar lalu menyuruh Dodi untuk mengajari saya memakai komputer dan internet. Pertama-tama saya suka sebab tak sedikit yang luar biasa. Hanya tinggal tekan tombol saja. Keren sekali. Tetapi saya mulai bosan sebab saya tak lebih mengerti mau ngapain lagi.

Saat itulah Dodi lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca saya terkejut sekali. Tak sedikit kabar dan pendapat yang luar biasa.

Tetapi waktu saya tak terlalu tak sedikit. Saya wajib mengurus anak saya. Dirinya baru dua tahun. Saya sayang sekali kepadanya. Kalau telah tersenyum bisa menghibur saya mesikipun dalam kondisi sedih.

Saya tak mengerti program ini. Hanya Dodi ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini, terus begini, dan seterusnya. Tetapi saya tak cerita-cerita sama dirinya kalau kemarin saya telah kirim kabar ke Newsgroup.

Takut dirinya marah sama saya. Saya hanya bimbang mau cerita sama siapa. Persoalannya saya benar-benar telah terjerumus. Saya tak tahu bagaimana wajib menghentikannya.

Kini saya bagaikan mempunyai dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Saya tahu suami saya sangat mencintai saya. Saya juga sangat mencintai suami saya. Tetapi saya tak bisa melupakan kenikmatan yang telah diperkenalkan oleh Dodi terhadap saya.

Suami saya tak sempat curiga sebab Dodi tak berubah saat suami saya ada di rumah. Tetapi bila Niko telah berangkat keluar kota, dirinya memperlakukan saya sebagaimana istrinya. Dirinya bahkan sempat memaksa untuk melakukannya di kamar kami.
Saya menolak dengan keras. Biar bagaimana saya bakal merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana saya dan Niko menjalin hubungan yang berdasarkan cinta.

Saya katakan dengan tegas terhadap Dodi bahwa dirinya wajib menuruti saya. Dirinya hanya mengangguk saja. Saya merasa aman sebab dirinya tunduk terhadap seluruh perintah saya. Saya tak sempat menyadari bahwa saya salah. Benar-benar salah.

Suatu kali saya disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Saya benar benar terkejut. Saya tak bisa membayangkan apa yang wajib saya lakukan atas ‘alat’nya. Saya menolak, tetapi dirinya terus memaksa saya. Sebab saya tetap tak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.

Kejadian ini berjalan berbagai kali, dengan akhir dirinya mengalah. Hingga terjadi pada sebuahhari dimana saat saya menolak kembali dirinya mengancam untuk tak melakukan oral seks terhadap saya. Saya bisa menikmati hubungan seks kita bila dirinya telah melakukan oral seks terhadap saya terlebih dahulu.

Saya tolak, sebab saya pikir dirinya tak serius. Saya berpikir bahwa dirinya tetap mengharapkan seks sebagaimana saya mengharapkannya. Nyatanya dirinya benar-benar melakukan ancamannya. Dirinya bahkan tak mau melakukan hubungan seks lagi dengan saya.

Saya bimbang sekali. Saya membutuhkan tutorial untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi saya, seks adalah alat yang bisa menolong saya menghapus beban pikiran.

Selama kemarin hari saya merasa seperti dikucilkan. Dirinya tetap berkata dengan baik terhadap saya. Tetapi setiap kali saya berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dirinya menolak. Saya tak tahu wajib berbuat apa. Saya berusaha semampu saya untuk merayunya, tetapi dirinya tetap menolak.

Saya bingung, apa saya tak lumayan luar biasa. Wajah saya menurut saya lumayan cantik. Pada masa-masa kuliah, tak sedikit sekali kawan pria saya yang berusaha mencuri perhatian saya. Kawan wanita saya bilang bibir saya sensual sekali. Saya tak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang saya tahu saya tak ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.

Saya tak diijinkan terlalu tak sedikit keluar rumah oleh orang tua saya kecuali untuk kebutuhan les ataupun kursus. Saya orangnya supel dan tak pilih-pilih dalam berkawan. Mungkin faktor ini yang (menurut saya pribadi)menyebabkan tak sedikit kawan pria yang mendekati saya.

Setelah melahirkan, saya tetap melanjutkan aktivitas senam saya. Dari sejak masa kuliah saya bahagia senam. Saya tahu saya mempunyai tubuh yang luar biasa, tak kalah dengan yang tetap muda dan belum menikah. Kulit saya putih bersih, sebab bunda saya mengajarkan bagaimana tutorial memelihara diri.

Bila saya berjalan dengan suami saya, rutin saja pria melirik kearah saya. Suami saya sempat mengatakan bahwa dirinya merasa sangat beruntung mempunyai saya. Saya juga merasa sangat beruntung mempunyai suami seperti dia.

Niko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat saya sukai darinya. Saya tak hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.

Tetapi Dodi sendiri menurut saya benar-benar ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, tak sedikit kawan wanitanya yang datang kerumah. Katanya untuk belajar.

Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Dodi tidak hanya ganteng juga pintar menurut saya. Tidaklah susah baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.

Saya merasa saya ditinggalkan. Dodi tak sempat mengundang saya untuk melakukan hubungan seks lagi. Dirinya kini bila tak belajar dikamar, lebih tak sedikit menghabiskan waktunya dengan kawan-kawan wanitanya. Saya kesepian sekali dirumah. Untung tetap ada anak saya yang paling kecil yang bisa menghibur.

Hingga sebuahsaat saya tak bisa menahan diri lagi. Malam itu, saat Dodi masuk ke kamarnya seusai melihat film, saya mengikutinya dari belakang. Saya katakan ada yang butuh saya bicarakan. Anak saya telah tidur saat itu. Saya Bermaian vip-aduq.xyz

Dirinya duduk di tempat tidurnya. Saya bilang saya bersedia melakukannya hanya saya tak tahu apa yang wajib saya lakukan.

Dengan gesit dirinya membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring. Dirinya katakan bahwa saya wajib menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Mesikipun tetap ragu-ragu, saya lakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘nasib’ begitu lidah saya menyentuhnya.

Kemudian saya disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan memakai lidah saya.

Dengan bantuan tangan saya, saya jilati semua tahap dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tak lama kemudian, saya disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut saya. Saya melonjak kaget.

Saya bilang, dirinya sendiri tak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks terhadap saya, kenapa saya wajib dituntut melakukan faktor yang lebih.

Dia mengatakan bahwa itu dikarenakan sebab terbukti bentuk genital dari pria dan wanita tak sama. Jadi bukan persoalan apa-apa. Dirinya bilang bahwa terbukti oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan penis pria kedalam mulutnya.

Sebetulnya saya juga telah sempat baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, saya hanya berusaha menghindar sebab saya merasa faktor ini benar-benar tak higienis.

Sebab khawatir saya tak memperoleh apa yang saya inginkan, saya menuruti kemauannya. Kemudian saya disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya hari ini, penisnya berada di dalam mulut saya, bukan pada liang senggama saya.

Selama berbagai menit saya melakukan faktor itu. Saya perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah menjijikkan seperti yang saya bayangkan. Dulu saya membayangkan bakal mencium alias merasakan hal-hal yang tak enak. Sebetulnya hampir tak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa sedikit asin. Persoalan bau, seperti aroma yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.

Tangannya mendorong kepala saya untuk naik turun terus cepat. Saya dengar nafasnya terus cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan saya bergerak terus cepat juga. Kemudian menggeram pelan, saya tahu bahwa dirinya bakal klimaks, saya berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut saya, tetapi tangannya menekan dengan keras.

Saya panik. Tak lama mulut saya merasakan adanya cairan hangat, sebab takut muntah, saya telan saja dengan cepat semuanya, jadi tak terasa apa-apa.

Saat dirinya telah tenang, dirinya kemudian melepaskan tangannya dari kepala saya. Saya sebetulnya kesal sebab saya merasa dipaksa. Tetapi saya diam saja. Saya takut kalau dirinya marah, semua usaha saya menjadi sia-sia saja. Saya bangkit dari tempat tidur untuk berangkat berkumur. Dirinya bilang bahwa saya terbukti berbakat. Berbakat neneknya, kalau dirinya main paksa lagi saya wajib hajar dia.

Setelah nafasnya menjadi tenang, dirinya melakukan apa yang telah sangat saya tunggu-tunggu. Dirinya melakukan oral seks terhadap saya hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Saya orgasme berulang-ulang. Kemudian kita mengakhirinya dengan bercinta dengan cara ganas.

Sejak saat itu, oral seks adalah faktor yang wajib saya lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dirinya melakukan apa-apa terhadap saya. Saya mulai khawatir apakah menelan sperma tak memberi efek samping apa-apa terhadap saya.

Dirinya bilang tidak, malah menyehatkan. Sebab sperma pada dasarnya protein. Saya percaya bahwa tak ada efek samping, tetapi saya tak percaya tahap yang ‘menyehatkan’. Hanya saya jadi tak ambil pusing lagi.

Tidak lama berselang, sekali waktu dirinya pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk saya. Saya tanya apa isinya. Baju katanya. Saya gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar terhadap saya.

Saat saya buka, saya terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang tak jarang dipakai oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Saya tak tahu apa namanya, tapi saya tak bisa membayangkan untuk memakainya.

Dia tertawa melihat saya kebingungan. Saya tanyakan langsung kepadanya sebetulnya apa sih maunya. Dirinya bilang bahwa saya bakal terkesan sangat cantik dengan itu.

Saya bilang “No way”.

 Saya tak mau dilihat siapapun memakai itu. Dirinya bilang bahwa itu kini menjadi ’seragam’ saya setiap saya bakal bercinta dengannya.

Sebab saya pikir toh hanya dirinya yang melihat, saya mengalah. Terbukti benar, saat saya memakainya, saya terkesan sangat seksi. Saya bahkan juga merasa sangat seksi.

Saya memakainya di dalam, dimana ada stockingnya, jadi saya memakai pakaian jeans di luar selagi saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan saya. Saya menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.

Saya telah tak tahan menantikan waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat saya melucuti pakaian saya satu persatu, dirinya memandangi seluruh tubuh saya dengan sorot mata yang belum sempat saya lihat sebelumnya. Kita bercinta bagaikan tak ada lagi hari esok.

Sejak saat itu, saya lebih tak jarang lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Saya tak tahu dirinya memperoleh uang darimana, yang saya tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang terjangkau.

Lama-kelamaan saya mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kita berdua (saya dan Niko) sebab jumlahnya telah tergolong tak sedikit. Sebabnya, pakaian ini saya taruh di dalam lemari Dodi.

Dia tak keberatan selagi saya bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan saya bagaikan bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit saya jadi lebih membangkitkan selera.vip-aduq.xyz

Saya mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Dodi terhadap saya. Saya merasakan semua bagaikan pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin saya menunjukkan apa yang telah saya ketahui terhadap suami saya.

Sebab pada dasarnya, dialah pria yang saya cintai. Tetapi saya takut bila dirinya berasumsi lain dan kemudian mencium lakukanan saya dan Dodi.

Saya tak ingin rumah tangga kita hancur. Tetapi sebaliknya, saya telah tak bisa lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yang telah saya capai kini ini.

Suatu ketika, Dodi pulang dengan membawa kawan prianya. Kawannya ini tak seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya tetap tersisa bulu-bulu bekas cukuran jadi wajahnya sedikit terkesan keras dan urakan. Dodi memperkenalkan kawannya terhadap saya yang nyatanya bernama Bari.

Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Saya diajak bicara mengenai politik hingga musik. Menurut penuturannya Bari mempunyai band yang tak jarang main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby dan untuk meningkatkan uang saku. Saya mulai berpendapat Bari sebagai kawan.

Bari terus tak jarang datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari rutin bercocokan dengan saat dimana Niko sedang tak ada dirumah.

Sebuahketika saya menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras.Saya menghampiri mereka hendak menghardik supaya menjaga kelakuannya.

Ketika saya dekati nyatanya mereka hanya minum anggur. Mereka lantas memperkenalkan saya untuk mencicipinya. Sebetulnya saya menolak. Tetapi mereka memaksa sebab anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya saya coba mesikipun sedikit.

 Benar, saya hanya minum sedikit. Tetapi tak lama saya mulai merasa mengantuk. Tidak hanya rasa kantuk, saya merasa sangat seksi.

Sebab saya mulai tak kuat untuk membuka mata, Dodi lantas menyarankan supaya saya berangkat tidur saja. Saya menurut.

Dodi lalu menggendong saya ke kamar tidur. Saya heran kenapa saya tak merasa malu digendong oleh Dodi dihadapan Bari. Padahal Bari telah tahu bahwa saya telah bersuami. Saya tampaknya tak bisa berpikir dengan benar lagi.

Kata Dodi, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dirinya membawa saya ke kamarnya. Saya menolak, tetapi dirinya tetap membawa saya ke kamarnya. Saya ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampainya dikamar, Dodi mulai melucuti pakaian saya satu persatu.

Saya mencoba menahan, sebab saya tak mengerti apa tujuannya. Sebab saya tak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan saya tak membawa hasil apa apa.

Kini saya berada diatas tempat tidur dengan kondisi telanjang. Dodi mulai membuka pakaiannya. Saya mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan saya.

Saya terbukti tak bisa berawet bila dirinya melakukan oral seks terhadap saya. Saya keluar hanya dalam berbagai saat. Tetapi lidahnya tak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara saya. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara saya.

Kini kita melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau saya tak salah ingat sempat tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Saya hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan.

Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya telah dibalik olehnya. Tubuh saya diangkat sedemikian rupa jadi saat ini saya bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.

Sebetulnya saya ingin tiduran saja, saya merasa tak kuat untuk menopang seluruh badan saya. Tetapi setiap kali saya hendak merebahkan diri, ia rutin membawa tubuh saya. Akhirnya mesikipun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit.

Kemudian dirinya memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan saya. Tangannya memegang erat pinggang saya, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.

Kembali kenikmatan membuai diri saya. Tanpa saya sadari, hari ini, setiap kali dirinya menekan tubuhnya kedepan, saya mendorong tubuh saya kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh saya tanpa ampun yang mana terus menyebabkan saya lupa diri.

Saya keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tak terkira. Tetapi saya tak mempunyai maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Saya tetap ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang bisa diberbagi olehnya terhadap saya.

Dodi juga mengerti bakal faktor itu. Dirinya mengatur irama permainan supaya bisa berjalan lama tampaknya.vip-aduq.xyz

Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan jadi tangannya bisa meraih payudara saya dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut saya, sementara tangan yang lain meremasi payudara saya. Saat saya menoleh kebelakang, bibirnya telah siap menantikan. Tanpa basa-basi bibir saya dilumat oleh dirinya.

Saya hampir mencapai orgasme saya yang kedua saat dirinya menghentikan permainan. Saya bilang ada apa, tetapi dirinya langsung menuju ke kamar mandi. Saya merasa sedikit sedih lalu merebahkan diri saya ditempat tidur.

Jari tangan saya saya selipkan dibawah tubuh saya dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan saya. Saya tak ingin’mesin’ saya keburu dingin sebab kelamaan menantikan Dodi.

Tiba-tiba tubuh saya diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan saya. Iapun dengan langsung menghunjamkan penisnya kedalam tubuh saya.

Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat saya menoleh kebelakang, ia telah hebat rambut saya jadi tubuh saya terangkat kebelakang jadi saat ini saya berdiri pada lutut saya diatas tempat tidur.

Rambut saya dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung saya jadi kepala saya menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara saya. Dari mulut saya keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut saya.

Tampaknya saya tak bisa melakukan apa-apa mesikipun saya memaksa. Malahan saya mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.

Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh saya. Saya merasakan bahwa penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum seperti obat saat dikamar mandi? Ah, saya tak peduli, sebab saya merasakan kenikmatan  yang teramat sangat.

Yang membikin saya terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan saya dari depan. Apa apaan ini? Saya mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh saya.

Kemudian tangan yang menjambak saya melepaskan pegangannya. Saat ini saya bisa melihat bahwa Dodi berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan saya.

Jadi, yang saat ini menikmati saya adalah… Saya menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang peluang melumat bibir saya. Saya membuang muka, saya marah sekali, saya merasa dibodohi. Saya melawan dengan sungguh-sungguh hari ini. Saya mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi
Bari menahan saya.

Tangannya mencengkeram pinggang saya dan menahan saya untuk berdiri. Sementara itu Dodi memegangi kedua belah tangan saya. Saya telah ingin menangis saja.

Saya merasa diperalat. Ya, saya hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak saya wajah suami dan anak saya. Tetapi saat ini semua telah telat. Saya telah terus terjerumus.

Dodi bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan saya dari depan sementara Bari menekan saya dari belakang. Dirinya mulai melumat bibir saya. Saya tak membalas ciumannya. Tetapi ini tak membikinnya berhenti menikmati bibir saya.

Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut saya. Tangan saya dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kita bertiga.

Saya mulai merasakan asma terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diharapkan mereka, saya bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tak terlukiskan menjalar disekujur tubuh saya.

Perasaan tak berdaya saat bermain seks nyatanya mengdampakkan saya melambung di luar batas imajinasi saya sebelumnya. Saya keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme saya datang dengan beruntun.

Tetapi Dodi tak puas dengan posisi ini. Tak lama saya kembali pada ‘dog style position’. Dodi menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya tak mau membuka mulut. Tetapi Bari hebat rambut saya dari belakang dengan keras. Mulut saya terbuka mengaduh. Dodi mekegunaaankan peluang ini untuk memaksa saya mengulum penisnya.

Kemudian mereka mulai menyerang tubuh saya dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu bakal menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya terus menghunjam.

Saya hampir tersedak. Dodi yang tampaknya mengerti kesusahan saya mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.

Tidak lama kemudian mereka keluar. Setelah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Saya sendiri telah tak bisa menghitung berapa tak sedikit mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, saya merasa sangat lelah.

Walupun dengan terhuyung-huyung, saya bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian saya apa adanya dan berangkat ke kamar saya.

Di kamar saya masuk ke dalam kamar mandi saya. Di sana saya mandi air panas sambil mengangis. Saya tak tahu saya telah terjerumus kedalam apa kini.

Yang membikin saya benci terhadap diri saya, mesikipun saya merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, tetapi setiap saya teringat kejadian itu, saya merasa basah pada selangkangan saya.

Malam itu, saat saya menyiapkan makan malam, Dodi tak berkata sepatah katapun. Bari telah pulang. Saya juga tak mau menuturkannya. Kita makan sambil berdiam diri.

Sejak saat itu, Bari tak sempat datang lagi. Saya sebetulnya malas bicara terhadap Dodi. Saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya tak suka dengan caranya menjebak saya. Tetapi bila ada suami saya saya memaksakan diri bertindak biasa. Saya takut suami saya curiga dan bertanya ada apa antara saya dan Dodi.

Hingga pada sebuahpeluang, Dodi berkata bahwa dirinya minta maaf dan sangat rugii lakukanannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selagi ini.

Saya mengatakan kenapa dirinya tak melakukannya dengan pelacur. Kenapa wajib menjebak saya. Dirinya bilang bahwa dirinya ingin melakukannya dengan ’someone special’.

Saya tak tahu wajib ngomong apa.?'' vip-aduq.xyz

Hampir dua bulan saya melakukan mogok seks. Saya tak peduli kepadanya. Saya membalas lakukanannya seperti saat saya pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.

Selama dua bulan, ada saja yang dilakukannya untuk membahagiakan saya. Hingga sebuahwaktu dirinya membawa makanan untuk makan malam.

Saya tak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat saya keluar, diatas meja telah ada lilin. Saat saya duduk, dirinya mematikan sebahagian lampu jadi ruangan menjadi setengah gelap.

Itu adalah ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur nasib. Suami saya tak sempat lumayan romantis untuk melakukan ini dengan saya.

Malam itu dirinya kembali minta maaf dan benar-benar mengundang saya berkata dengan sungguh-sungguh. Saya tak tahu wajib bagaimana.

Saya merasa saya tak bakal sempat memaafkannya atas penipuannya terhadap saya. Hanya saja malam itu begitu indah jadi saya pasrah ketika dirinya membawa saya ke kamar tidurnya melakukan adegan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.