Tetapi dengan cara psikologis justru sebaliknya, aku mulai bisa merasakan suasana rileks serta tentram.
Merasa at home serta ingin selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Faktor ini lumayan menolong keseimbangan diriku jadi tidak membuatku dilanda senewen.
Sebab penerbangan yang kuambil merupakan sore jam 6 dari Surabaya, maka tetap sore pula kurang lebih jam 7.30 aku telah mendarat serta lalu setengah jam kemudian dengan memakai jasa taksi aku telah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi.
Lalu lintas tidak macet sebab ini hari Minggu. Ayok Gabung Bersama Kami Hanya DI 77.104.158.154
Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah.
Di rumah kita tinggal 4 orang saja. Aku yang berumur 38, isteriku 31, pesuruh lakilaki 52, serta pesuruh wanita 44. Oh ya, seusai 9 tahun menikah kita belum dikarunia anak.
Jadi terus menjadijadilah diriku menghabiskan waktu mengurus bisnis sebab belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku.
Syukurlah selagi ini bisnisku lancarlancar saja demikian pula perkawinan kami. Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci.
Tadi gerbang depan dibukakan oleh pesuruh wanitaku sebab kebetulan dirinya pas lagi mau keluar untuk membuang sampah. Seusainya dirinya kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama.
Pembantupembantuku kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku lumayan besar dengan tetap ditambah tanah yang lumayan luas yang kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali segi kiri sebab kepotong kamarkamar pesuruh serta jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kirakira mencapai 25 meter.
Benar, pintu tidak dikunci serta aku masuk dengan senyap demi membuat isteriku kaget. Aku suka sekali dengan permainan kagetkagetan begini.
Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku serta dibarengi dengan ciuman bertubitubi. Itulah santapan rohaniku.
Serta itu tidak jarang terjadi sebab aku tidak jarang bepergian dalam waktu lama pula, rekorku sempat hingga 3 bulan baru pulang.
Pada awal perkawinan kita tidaklah demikian, tetapi 5 tahun akhir-akhir ini yah begitulah. Akibatnya merupakan kenasiban seks kita mulai menurun drastis frekuensinya maupun nilainya.
Hari ini aku meringkus suasana lain. Terbukti biasanya sebelum pulang aku mengumumkan isteriku bahwa dalam 2 hingga 5 hari bakal pulang. Sengaja hari ini aku tidak memkabarhu supaya lebih dahsyat pekikanpekikan kangen isteriku itu.
Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendapendap siapa tahu isteriku di sana serta sekalian mau mengambil air putih.

Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur siapa tahu di kamar pikirku. Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas.
Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada kurang lebih 5 menit kunikmati asapasap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar tidur kita berada. Pelanpelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, tetapi hanya seukuran setengah kepala.
Aku ingin mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku. Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya merupakan isteriku, mana mungkin aku pangling. Dirinya lagi mengangkangi seseorang.
Posisi kepalanya nampak semacam di kurang lebih kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan. Susah kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yang sedang berjalan di depan mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suarasuara lenguhan tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual.
Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari. Tibatiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan serta makin kencang. Rasa penasaranku telah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang melihat filmfilm bokep terpanas sekalipun. 77.104.158.154
Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku merupakan isteriku dengan pria yang tentu bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini hingga tuntas.
Kontolku mulai mengejang. Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya. Persis sama semacam tadi hanya saja sekarang kelihatannya memek isteriku yang dijadikan sasaran. Aku terus ngaceng. Ohh.. Sshh suara desisan isteriku berulangulang. Terlambaten sekali si pria (aku telah meringkus sosok lawannya dengan jelas merupakan pria) jadi isteriku mulai bergerak meliukliuk serta menengadahkan kepalanya berkalikali. Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh…
Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan bukti diri sang pelaku pria. Mr. Karmin pesuruh priaku yang tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengetahuii sosoknya. Belum sempat aku tidak sedikit berpikir kesadaranku disedot kembali oleh suarasuara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu. Yyaahh..
Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh.. Terus binal kepala isteriku tergolek sana sini.
Nampaknya dirinya telah berada di awangawang kenikmatan. Aku juga terus dilanda gairah jadi tanpa sadar tanganku mulai meremasremas burungku sendiri. Ahh Ah isteriku akhirnya ambrol juga. Aku tahu itu.
Tapi nampaknya Pak Karmin tetap meneruskan aktivitasnya. Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang serta kekar itu (meskipun telah tua tapi tubuh pembantuku tetap gagah akibat pekerjaannya yang dengan cara fisik membutuhkan kekuatan). Dimainkan jarijarinya di liang memek isteriku.
Lenguhanlenguhan isteriku kembali terdengar. Terus kencang kocokan jari Pak Karmin pada memek isteriku. Dengan menggelinjang mengangkatngangkat paha isteriku kembali dibangun mabuk kepayang.
Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Karmin telah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede juga nih punya si tua bangka. Terus menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana memek isteriku bakal dihujami oleh benda sebesar itu. Bless.
Masuk. Gleg ludahku tertelan. Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk… Pelanpelan dipompanya memek isteriku dengan godam si Mr. Karmin. Mulai menggila kembali goyangan pantat isteriku melayani rangsekanrangsekan si batang besar itu. Geennjoott..
Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh.. Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentakhentak naik turun akibat sodokansodokan yang bertenaga itu. Tangan Mr. Karmin tidak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak.
Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Seusai hampir 10 menit diangkatlah tubuh isteriku serta dibalikkannya menjadi posisi menungging.
Gaya anjing rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah belakang. Konsistensi gerakan kontol yang maju mundur itu beserta lenguhanlenguhan isteriku terus mengobarkan hasratku. Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..
Pompaan Mr. Karmin terus lama dibangun terus bertenaga serta terus cepat. Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh.. Kupikir bakalan berakhir eh nyatanya isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Karmin menyetubuhinya sambil berdiri. 77.104.158.154
Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah nyatanya si Pesuruh Wanita memergokiku sedang mengintip. Sebab jengah alias bagaimana Mrs. Karmin merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan tergesa.
Pembantuku merupakan suami isteri. Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh.. Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu.. Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh Sambil mengejangngejang keduanya melepas energi terbaru serta paling besar yang disertai ledakan kenikmatan menarik. Mr. Karmin akhirnya ambrol juga pertahanannya.
Begitu adegan berakhir aku dengan perlahan sekali menutup pintunya. Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku tetap padat mnggembung tidak terkira. Aku senewen ingin menuntaskan hasratku.
Ketika hingga dapur kulihat Mrs. Karmin sedang duduk termangu. Kita saling menatap dalam kondisi bimbang serta resah. Kudekati dirinya ketika mulai terisakisak meneteskan air mata, ingin kutenangkan hatinya.
Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berjalan selagi aku tidak di rumah. Telah tidak jarang kejadianya Mbok? tanyaku. Dirinya mengangguk. Maafkan isteriku yah Entah kenapa tibatiba mata kita bertatapan kembali. Selagi ini dirinya tidak berani menatapku.
Hari ini mungkin dirinya sedang kesepian serta masygul hatinya. Ayo ke kamarmu Mbok. Hasratku tetap tinggi serta wajib dituntaskan. Kita sekarang sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika hingga kamarnya yang agak sempit itu, kusuruh dirinya duduk di ranjang.
Kupegang tangannya serta kuelus. Sosok wanita ini sebetulnya tidak terlalu kurang baik. Kulit terang meskipun tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang serta hebatnya perut tidak terlalu melambung. Tetek lumayan besar seusai kusadari saat ini.
Dirinya rutin memakai kebaya serta kain. Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dirinya lebih tua dari aku tetapi dalam kondisi begini dirinya memerlukan kekuatan dari dada lakilaki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur.
Tapi tidak terlalu menyengat. Rambutnya otomatis megenai hidungku. Aroma minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kuciumkucium serta kuenduskuendus.
Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian. Mulai kuusap lengannya. Terus erat dirinya mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku jadi menyentuh tipis teteknya.
Terus kuulang hingga akhirnya kepalanya mulai bergoyang. Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dirinya mulai mendesah. Kuremasremas lembut. Mulai melenguh. Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka tahap dada dari kebayanya. Terbukti besar miliknya. Kuning agak pucat warnanya. Kuhisaphisap. Menegaknegak kepalanya. Ehhmm..
Eehhf.. Kusingkap kainnya serta kuelus pahanya. Ehh.. Ehhshs.. Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusapusap gundukannya. Ehhss.. Ehhss.. Oohh tergolek kanan kiri kepalanya. Kutindih dirinya dengan mengangkangkan kakinya.
Mulai kuselusuri dari tetek hingga leher kanan kiri dengan lidahku. Oohh.. Paakk.. Oohh.. Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya pasif. Lalu dirinya mulai mengerti serta kita saling beradu lidah serta ludah. Berkecipak suara kuluman kami. Kutekantekan tahap bawah diriku jadi tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya. Mengerinjal pantatnya.
Esshh.. Ehhss.. Oohh desahnya berulangulang. Kita berdiri untuk melepas baju masingmasing seusai kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung rambut hingga kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali.
Baru hari ini kulihat wanita membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali serta cenderung tidak rapi. Menarik. Sebab hasratku yang telah tinggi sejak tadi langsung kugumul Dirinya serta menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlamalama sebab penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut serta memeknya.
Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya. Oohh.. Paakk.. Ohh.. Dipegangi kepalaku serta ditekantekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku tidak jijik hari ini.
Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selagi ini. Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass.. Dirinya terbuktigilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya kujebloskan kontolku ke memeknya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa. Yang penting bertenaga serta merangsek ke dalam.
Menggeliatgeliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Karmin ini. Terus dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya. Yaahh.. Teruss..
Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh. Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan serta kuhujami memeknya dari belakang. Kita bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?).
Kuubah posisi menjadi dogstyle. Tetapi dirinya telungkup jadi tingkat penetrasinya lebih maksimal.
Benturanbenturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalamdalamnya memeknya yang rimbun itu. Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs begitu terus erangnya sambil membeliakbeliak. Akhirnya seusai 23 menit kita menegang bersama serta mencurahkan cairan masingmasing berleleran di dalam memeknya.
Cairan miliknya hingga tumpah ruang merembes keluar memeknya, punyaku juga demikian saking tidak tertampungya semprotan maniku. Kubiarkan kontolku tetap terbenam sambil aku tetap menindihnya.
Aku jilatin lagi leher serta pipinya hingga kontolku telah lemas tidak berdaya. Tanganku tetap aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang tetap mengencang. Kujilatjilat serta kuhisaphisap. Keringat kita campur aduk membanjiri spreinya yang telah agak kusam itu. ****
Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Karmin terlebih dahulu untuk bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah seusai maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu. Malah boleh dikata telah tidak sempat lagi menggauli isteriku sendiri.
Sebuahkali Mr. Karmin memergokinya ketika mau ambil rokok, tetapi aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi dirinya mafhum saja. Toh ibaratnya kita semacam tukar pasangan. Sempat terbersit di kepalaku untuk meperbuat sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, sebab aku tetap merasa risih kalau ramerame begitu. END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.